nilai UN sepuluh

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam saat i-in tiba di rumah.
Ternyata, adiknya (o-on) masih dengan tekun belajar untuk es-en-em-pe-te-en.

"kak, pengumuman kelulusan uda di-umum-in," kata o-on.

"loe lulus gak?" tanya i-in.

"ya lulus-lah,
kalo gw gak lulus sih berarti yang gobloknya guru gw,
kan guru gw yang ngerjain soal UN dan satgas yang nyebarin jawaban ke murid2,
jadinya gw cuma nge-itemin doanx," jawab o-on.

"hehehe, trus nilai loe bagus gak?" tanya i-in.

"ada yang nilainya enam, jadinya gw gak bakal bisa ikut tes masuk stan," jawab o-on.

"kalo gtu sini balikin duit buat daftar ke stan-nya," kata i-in sambil mengulurkan tangannya ke arah o-on.

"dasar kakak pelit," sahut o-on sambil mengambil dompet dan menyerahkan sejumlah uang pada i-in.

"biarin," jawab i-in.

"eia kak, temen gw yang di tempat bimbel, nilai UN fisika-nya ada yang sepuluh," sahut o-on.

"weizz, gurunya hebat dunkz," kata i-in.

"temen gw sih sekolahnya di sekolah elit, sekolah kelas atas,
jadi gurunya tidak ikut dalam permainan kotor,
karena murid2nya mampu merogoh kocek untuk melakukan hal kotor dengan tangannya sendiri," o-on memberi penjelasan.

"maksudnya?" tanya i-in.

"temen gw tuh beli jawaban UN seharga 15 juta, pete2(patungan) ama temen2nya," jawab o-on.

"oh gtu," i-in mengangguk-angguk.

"tapi sekarang tuh temen gw jadi bingung,
soalnya bonyoknya kan dokter dan pengacara (tipe bonyok yang agak susah dibego-in anak),
dan bonyoknya tahu dengan pasti bahwa temen gw tuh gak terlalu pinter,
nah, temen gw takut kalo bokap-nyokapnya curiga dan tahu bahwa dia tuh beli jawaban,
karena seperti semua bonyok dimuka bumi ini,
bonyok temen gw juga termasuk bonyok yang selalu menganggap bahwa anaknya adalah anak jujur dan anak baik2,
jadi kalo dia ketahuan beli jawaban ama bonyok-nya,
bonyoknya pasti akan marah karena merasa dikhianati oleh sang anak," o-on memberi penjelasan panjang lebar.

"nilai sepuluh kok jadi ribet," sahut i-in.


baca juga:
**gak usah baca bismillah
**hari ke-1
**hari kedua