selera yang dihina

e-en dan i-in sedang menunggu bis di halte, sambil menunggu, e-en membeli goreng combro dari tukang gorengan yang mangkal di halte.

"mau ga?" tanya e-en sambil menyodorkan bungkusan yang berisi goreng combro.

"ga-ah, kok loe suka banget sih ama combro?
klo di daerah asal gw sih, oncom tuh makanan sapi,
kok disini malah dimakan ama orang,
klo makan tuh pizza kek,
ini malah combro," jawab i-in.

"hehehe," e-en ber-hehe

"loe nonton berita di tv wan tadi malem ga?" tanya i-in.

"engga, soalnya kan nenek gw gak suka nonton tv wan,
menurut nenek gw tv wan tuh acaranya berantem mulu,
jadinya gw ikutan nenek gw nonton sinetron," jawab e-en.

"sinetron? ya ampun... ga guna banget sih tontonan loe," sahut i-in.

"hehehe," e-en ber-hehe.


*******************************************************

i-in dan a-an sedang menunggu bis di halte, kemudian lewatlah cewek ber-tank top plus celana pendek se-selangkangan.

"tuh cewek pakeannya vulgar banget sih, porno abis," ucap i-in.

"porno gimana? itu namanya rejeki," sahut a-an sambil cengar cengir.

"dasar cowok!! " kata i-in.

"biarin," jawab a-an.

"loe jangan nyemok (merokok) mulu dunkxz,
asepnya ke gw nih," i-in protes.

"ribut banget sih loe? suka-suka gw dunkzx," jawab a-an.

"tapi kan ngeganggu gw!
mana gw laper lagi," ujar i-in.

"ya udah, sana beli gorengan, gw tungguin," kata a-an.

"gorengan? males banget gw makan gorengan,
lagian napa sih tukang gorengan dimana-mana,
apa gak ada makanan yang lebih bermutu lagi," i-in bersungut-sungut.


******************************************

apa yang salah dengan selera?

wajarkah jika ada orang yang menghina selera orang lain?

wajarkah jika ada orang yang berkomentar tentang selera orang lain dengan nada merendahkan?

jika kebenaran saja dianggap sebagai sesuatu yang relatif, mengapa selera harus dipaksakan?





baca juga:

tentang anak dari ibu