lookin' for bekal

setelah puluhan tahun tidak berjumpa,
tidak sengaja a-an bertemu dengan o-on di sebuah mall di kawasan kuningan.
mereka pun saling bertegur sapa dan melanjutkan perbincangan di sebuah kafe.

"ternyata bener ya, menyesal tuh datangnya pasti belakangan," ujar a-an.

"emank apa yang kamu sesalkan?
kamu kan pensiunan direktur perusahaan terkemuka,
hidup kamu sukses,
harta berlimpah ruah," sahut o-on.

"anak2 saya semuanya jauh dari agama,
dan saya baru menyadarinya seminggu yang lalu,
bahwa hidup yang qta jalani sekarang tidaklah kekal,

bahwa apapun yang qta lakukan di dunia,
fokus utamanya adalah mencari bekal untuk di akhirat,

dunia adalah tempat untuk mencari bekal,
dunia bukanlah tempat untuk melampiaskan hawa nafsu,

jika bekerja, maka bekerja-lah karena ALLAH SWT,
jika menikah, maka menikah-lah karena ALLAH SWT,

jika ingin melepas kepenatan setelah bekerja,
maka bersenang-senang-lah dengan cara yang diridhoi ALLAH SWT,
karena istirahat dan melepas kepenatan adalah hak tubuh yang memang harus qta penuhi,

dan janganlah melampaui batas.

tapi semuanya uda terlambat,
saya gak pernah memberi pendidikan agama pada anak2 saya,
dan sekarang semua anak2 saya adalah pelaku kumpul kebo,

dahulu saya memberikan pendidikan bertaraf internasional pada anak2 saya,
dengan tujuan membekali mereka untuk hidup di dunia,

tapi bodohnya,
saya justru tidak membekali mereka untuk hidup di akhirat,

untuk hidup di dunia yang tidak sampai seribu tahun,
saya beri mereka berbagai bekal dengan taraf internasional,

tapi untuk kehidupan di akhirat yang abadi,
saya tidak memberi bekal apapun pada mereka.