pns

pada hari minggu, a-an mengantar sepupunya untuk ikutan tes pns.
saat tiba di tempat tes,
para peserta tes sudah berkumpul, padahal matahari saja belum terbit.

dan entah kenapa, a-an jadi merasa malu.
a-an adalah seorang pns,
tapi dengan berbagai alasan,
a-an sering hanya bekerja kurang dari lima jam sehari.

tapi begitu melihat banyaknya pelamar pns,
a-an jadi malu.
lalu pikir a-an pun menerawang,

"begitu banyak orang yang berminat menjadi pns,
rela datang dari berbagai pelosok,
datang ke tempat tes sebelum matahari terbit,
ada yang menginap di mesjid,
sedangkan aq,
justru menyia-nyiakan status pns qu,
aq gak bekerja giat,
aq justru membuat ribuan alasan untuk menjadi pns yang malas,
aq membuat ratusan pembenaran untuk menyembunyikan kemalasan qu,
bukankah aq seharusnya bersyukur atas status pns qu?
bukankah harusnya aq bekerja dengan giat untuk menunjukkan rasa syukur qu?
bukankah pns dibayar diawal bulan, dan jika tidak bekerja dengan giat, akankah itu halal?
" pikir a-an.

dan entah bagaimana ceritanya,
pada hari senin (keesokan harinya) a-an terlihat sedang mengikuti apel di kecamatan.
padahal tidak ada kewajiban bagi pns yang ditugaskan di desa untuk mengikuti apel di kecamatan,
(kecuali jika desa yang bersangkutan kebagian giliran jadi petugas upacara).




======================
"semoga dengan giat bekerja (walaupun seringkali pekerjaan-nya gak ada),
apa yang kamu bawa pulang ke rumah adalah halal"
amiin...
:)