menggugat professor kodok

ketika menyaksikan teori seorang ahli ekonomi di TV,
e-en merasa terganggu dengan pernyataan ahli ekonomi tersebut.
lalu e-en pun mengutarakan protesnya pada i-in, yang memang sedang sama-sama menonton TV.

"kok aneh sih,
gw tuh sejak beberapa tahun yang lalu,
selalu ngasih tebakan kodok itu ke murid2 gw.
gw tanya ke murid2,

ada seekor kodok yang hendak menyebrangi sungai,
satu lompatan kodok berjarak satu meter,
lebar sungai yang harus disebrangi 5 meter,
pertanyaannya berapa lompatan yang harus dilakukan kodok untuk menyebrangi sungai?

biasanya murid2 gw jawab 5 kali lompatan,

trus gw jawablah,
yang benar adalah satu kali lompatan,
kodok melompat satu kali ke sungai,
lalu kodok berenang,
ketika sampai disebrang sungai,
kodok merayap naik kembali ke daratan,

sementara ahli ekonomi itu menyebutkan dua kali lompatan,
padahal setau gw yang namanya lompat tuh butuh pijakan,
nah, klo kodoknya di sungai, apa yang jadi pijakan kodok?
masa kodok mesti nyari batu dulu?

trus gw juga cukup terganggu dengan kata-kata ahli ekonomi yang menyatakan bahwa,
jawaban dua kali lompatan adalah jawaban praktek, bukan jawaban yang berdasarkan teori,

padahal, ketika gw menjelaskan ke murid2 gw bahwa kodok hanya melompat sekali,
gw menjelaskan bahwa matematika adalah ilmu yang penting yang harus kita miliki,
tapi mengkombinasikan ilmu yang kita miliki juga tidak kalah penting.

gw jelaskan bahwa dari sisi matematika,
menghitung jumlah lompatan dengan cara pembagian adalah benar,
tapi jika kita mengkombinasikan ilmu matematika dan ilmu biologi,
maka kita akan mengetahui bahwa kodok adalah hewan yang bisa berenang selain bisa melompat-lompat,

dan diakhir cerita, biasanya gw tambahkan dengan kata-kata,
itulah mengapa kita harus mengetahui dan memahami semua ilmu2 dasar dari semua cabang ilmu pengetahuan,
karena dengan mengetahui teori-teori dasar dari berbagai cabang ilmu pengetahuan,
maka kita akan memiliki lebih banyak pertimbangan dalam menjawab pertanyaan,
dan pada akhirnya itu akan berguna ketika kalian dewasa,
kalian akan memiliki lebih banyak pertimbangan dalam menyelesaikan masalah," e-en mengakhiri protes panjangnya.




"ya... mungkin aja, justru jawaban loe yang salah,
mungkin aja, justru jawaban ahli ekonomi itu yang benar,
lagian loe kok berani2nya sih memprotes kata-kata ahli ekonomi berstandar nasional?
padahal loe kan cuma guru SD yang masih kuliah S1 di Universitas Kebuka," jawab i-in.