Aq GOLPUT saja

Di sebuah kedai kopi pinggir kota,
a-an dan o-on sedang menikmati kopi tubruk.

"sekarang ini banyak banget pihak-pihak yang menyalahkan golput!
lg-lg golput disalahkan, yang menyebabkan rakyat golput tuh dibetulin.
Suruh taubat tuh pemimpin yg bikin sengsara rakyat,
yang bikin Tuhan murka dengan mengirimkan adzabNya dengan kesempitan hidup ini.
Kalau para pemimpin itu amanah dan menerapkan sistem yang bener,
dengan sendirinya akan tumbuh kepercayaan rakyat pada pemimpinnya.
Kami rakyat kecil capek dibohongi bro,
janji-2 mulu g ada buktinya.
Kami g mau melegitimasi "kebejatan" karena itu akan mengundang murka Tuhan yang lebih besar," kata a-an (sebenernya a-an nih nyontek salah satu koment dari sobat blogger tanpa bilang-bilang ke yang punya koment).

"eh, tapi katanya kalo golput menang, pasti negara kacau,
karena tidak jelas partai apa yang bisa mencalonkan presiden,
soalnya yang menang golput,
Disaat itu, kebayang dunkz, rakyat lapar (karena krisis ekonomi) yang mudah dihasut,
ditambah moral yang emang uda berantakan, calon presiden yang seabreg,
pasti semua orang rebutan tampuk kepemimpinan, tanpa diadu domba pun, pasti ribut,
lihat aja tuh, cuma milih kades, bupati atau milih gubernur aja, rusuhnya gak kelar-kelar,
Apalagi rebutan kursi presiden, pasti seru tuh,
Bukan gak mungkin akan terjadi kerusuhan yang diteruskan dengan peperangan,
dan kalau uda gitu, semuanya bakal sengsara," kata o-on.

"nah, berarti adil-kan kalo sengsara semuanya?
gak ada lagi orang kaya/miskin, yang ada cuma orang sengsara," tanya a-an.

"iya-ya... jadinya adil kalo sengsara semuanya,
Ok deh, gw ikutan golput, supaya adil dan sengsara," sahut o-on.