kenapa "merokok"

Bertempat di dedaunan cafe, Bogor Botanical Garden,
a-an+o-on berbincang tentang masalah serius.

"gak seharusnya loe terlalu menyudutkan perokok yang akhirnya penyakitan,
karna menurut gw, ini semua adalah salah pemerintah.

Pemerintah mendapatkan cukai dari rokok,
artinya pemerintah mendapatkan keuntungan dari para perokok.

Maka sudah seharusnya pemerintah menanggung semua biaya pengobatan para perokok.
Disamping itu, bukankah pemerintah memang sudah seharusnya menjamin kesehatan rakyat?" a-an melancarkan argumennya.



"gw setuju bahwa pemerintah harus menjamin kesehatan rakyatnya.
yang gw bicarakan disini adalah bahwa sejak gw kecil,

gw dididik untuk belajar berani menanggung akibat dari perbuatan gw sendiri.
gw dididik untuk belajar tidak melempar kesalahan pada orang lain.
gw dididik untuk belajar menjaga titipan Allah Swt, salah satunya adalah organ tubuh.
gw dididik untuk belajar menerima resiko atas pilihan yang gw ambil.

ketika pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin kesehatan rakyatnya,
maka setiap rakyat yang mengaku berjiwa Pancasila,
(dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa)
harus sadar bahwa tubuh adalah titipan Tuhan Yang Maha Esa.

Pantaskah rakyat yang mengaku berjiwa Pancasila merusak organ tubuhnya,
lalu menyalahkan pemerintah atas hal itu?

Pemerintah memang mendapatkan cukai dari rokok,
tapi sadarkah rakyat bahwa yang rakyat dapat dari rokok adalah penyakit?

Setiap manusia cerdas di dunia ini, pasti-lah ingin untung,
tidak ada yang ingin rugi.

Lihat-lah pemerintah yang cerdas, mendapatkan untung dari cukai rokok.

Dan lihat-lah rakyat yang mau dibego-in pemerintah,
menghisap penyakit dan mati perlahan-lahan,
sambil mencaci maki pemerintah.

Keputusan untuk menjadi rakyat yang dibego-in atau rakyat yang cerdas,
semuanya tergantung pilihan rakyat sendiri,
dan ada "harga" yang harus dibayar atas keputusan masing-masing individu.

Karna itu adalah pilihan sendiri, masih pantaskah menyalahkan pihak lain?
Please, grow up!!" o-on mengakhiri cuap-cuap gak pentingnya dengan sebuah kata inggris.


"Ternyata loe emank mony*t yah!!!" sahut a-an.